Jumat, 11 Oktober 2013

Kelebihan dan Kekurangan Kebijakan Mobil Murah

Kelebihan dan Kekurangan Kebijakan Mobil Murah


Saat ini produsen berlomba-lomba membuat mobil murah.
Bayangkan saja, penjualan perdana mobil murah di event IIMS sudah dipesan sebanyak 15.000 unit, bayangkan Jakarta 2014!!
Muncul kekhawatiran pengusaha angkutan akan kehadiran mobil murah yang bakal mematikan angkutan umum. Sebab, mobil murah akan membuat jalanan semakin macet yang kemudian berimbas pada membengkaknya operasional angkutan umum.
Dalam No. 22 tahun 2009, pemerintah wajib menyelenggarakan angkutan umum, murah, aman. Namun pada kenyataannya amanat tersebut belum dijalankan.
Pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan yang mendukung sektor transportasi massal, bukan mengedepankan kepentingan pemodal.
Namun berbagai kelebihan ditawarkan oleh produsen seperti harga yang murah, hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
Selain itu masyarakat kelas menengah juga bisa merasakan mempunyai mobil dengan harga yang terjangkau. Dan Pajak Negara semakin bertambah
Namun, siapa sangka mobil-mobil murah  juga memiliki beberapa kekurangan.
Selain diprediksi bakal menambah kemacetan di seluruh penjuru kota besar, ternyata dari segi keamanan, kenyaman, dan performa juga terdapat beberapa kekurangan.
1. Tenaga yang kecil
Mobil murah mengusung kapasitas mesin yang kecil antara 1000 cc hingga 1200 cc sehingga tenaga yang dihasilkan juga kecil. Mobil tidak dapat digunakan untuk berakselerasi tinggi, untuk mencapai 100 km/jam membutuhkan waktu 15 detik. Angka tersebut tergolong rendah untuk ukuran city car.
2. Mobil terlalu ringan
Kendala ini sangat terasa ketika mobil murah digunakan di jalan bebas hambatan. Mobil akan tidak stabil ketika bergerak karena bobot mobil dipengaruhi oleh angin. Belum lagi jika jalan dipenuhi oleh bus atau truk yang tentu menghasilkan angin yang kencang yang bisa membuat mobil oleng bahkan bisa mengalami kecelakaan.
3. Daya jelajah
Permasalahan mobil murah adalah kemampuannya untuk perjalanan jauh. Sebagian besar komponennya dirancang hanya untuk perjalanan dalam kota, bukan untuk antar kota. Mobilitas masyarakat Indonesia yang tinggi membuat mobil murah kurang cocok digunakan. Belum lagi tenaga yang kecil bisa menimbulkan permasalahan saat melintasi tanjakan.

0 komentar:

Posting Komentar